Thursday, July 9, 2009

Biografi | Dengarkan, Suara Iwan Fals ....!!!

oleh : Denny Sakri

Menikmati karya-karya Iwan Fals ibarat meniti perjalanan hidup yang sarat rona. Antara yang baik dan buruk, yang sedih dan yang bahagia, yang tragis dan komedi. Silih berganti.

Iwan Fals ibarat berita. Kita bisa membaca, menyimak, dan mendengarkan kabar apa saja di balik lagu-lagu yang dilantunkannya. Iwan menuturkan sekaligus menggugat. Suara Iwan Fals adalah suara rakyat yang terpinggirkan. Bukan sesuatu yang hiperbolik jika suara Iwan Fals adalah refleksi zaman dari berbagai sekat dan dimensi kehidupan. Simak saja lagu tentang buruh yang terkena PHK:
Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah

Tajam pisau kepalan tangan

Antarkan kau ke pintu penjara

Kaum marginal memang merasa terwakili dengan sederet kata-kata yang dibungkus Iwan dalam melodi yang gundah, sarat amarah tapi mudah dicerna dan disenandungkan. Seorang guru pun merasa terwakili dalam sudut pandang Iwan.
Oemar Bakrie banyak ciptakan menteri
Oemar Bakrie, profesor, dokter, insinyur pun jadi
Tapi mengapa gaji guru
Oemar Bakrie seperti dikebiri


Juga tentang betapa masygulnya nasib kaum papa yang dianggap sebelah mata dalam 'Ambulance Zig Zag':
Kalau diantara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi

Iwan memang berani bertutur lantang. Bahkan itu dilakukannya di zaman rezim Soeharto yang represif. Pencekalan demi pencekalan akrab menyapa sosok yang dilahirkan 3 September 1961 dengan nama lengkap Virgiawan Listanto Harsoyo dari pasangan Harsoyo dan Lies Suudijah. Ayahnya seorang kolonel. Tapi, Iwan tetap tak bergeming, tak pula merasa gentar. Dia tetap bersaksi, tetap menggurat gugat.

Iwan menuding kebobrokan dan ketidakbecusan pemerintah dalam bidang transportasi. Misalnya, tentang musibah Kapal Tampomas II di perairan Masalembo karena mendayagunakan kapal bekas pada lagu 'Celoteh Camar Tolol dan Cemar':
Tampomas sebuah kapal bekas
Tampomas terbakar di laut lepas
Tampomas penumpang terjun bebas

Tampomas beli lewat jalur culas

Juga tentang musibah kereta api yang selalu ada dalam catatan muram bangsa ini:

Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi cacat dalam sejarah

Air mata, air mata
Berdarahkah tuan yang duduk di belakang meja?

Atau cukup hanya belasungkawa? Aku bosan

Kata dan kalimat yang digores Iwan memang lugas, gamblang, dan menohok. Mungkin hanya sosok Iwan-lah yang mampu menjewer penguasa yang duduk dalam singgasana pemerintahan. Salah satunya adalah yang tercetus dalam lagu 'Wakil Rakyat':
Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat.


Tapi, terkadang Iwan masih memperlihatkan sisi yang santun dengan bermetafora melalui idiom fabel seperti pada lagu 'Belalang Tua':

Kutulis syair tentang hati yang khawatir

Sebab menyaksikan akhir dari kerakusan belalang tua

Yang tak kenyang kenyang


Tak pelak lagi Iwan Fals adalah pemusik protes negeri ini seperti halnya Bob Dylan --pemusik protes Amerika-- yang ternyata adalah sosok yang digemarinya. Walaupun lagu-lagu Iwan cenderung memasuki wilayah politik, tapi toh Iwan malah menegaskan: tak ingin bermain di wilayah politik. Banyak sudah partai politik yang ingin menjamah sosok bersahaja ini sebagai ikon politik. Iwan tetap konsisten sebagai pemusik.

Iwan Fals memulai karier musiknya sebagai pengamen. Di tahun 1978 bersama Toto Gunarto dan Helmy, Iwan membentuk kelompok musik humor Amburadul yang ikut mendukung empat album musik humor yang digagas oleh Lembaga Humor Indonesia-nya Arwah Setiawan.

Memasuki tahun 1980 mulailah Iwan bersolo karier ketika diajak bergabung oleh Musica Studios dengan merilis album Sarjana Muda dengan musik yang digarap oleh Willy Soemantri. Album ini bisa dianggap sebagai cetak biru karya-karya Iwan Fals kelak. Dalam album ini Iwan menulis lagu dengan semangat gugat yang terkadang disusupi anasir humor serta lagu bertema asmara. Artinya, Iwan tak hanya mengandalkan lagu bertema protes sosial, tapi juga menampilkan sisi romantis. Sesuatu yang lumrah dan sangat manusiawi.

Neraca tema yang imbang seperti ini pada akhirnya membuat ruang geraknya menjadi lebih leluasa. Iwan Fals bisa menjangkau kalangan mana pun. Atas bisa, bawah pun bisa. Meskipun pada kenyataannya lelaki yang rambutnya telah memutih ini lebih cenderung menjadi juru bicara kaum marginal yang terpinggirkan.

Untuk lagu bertema protes, Iwan telah menghasilkan sederet repertoar yang komprehensif mulai dari 'Oemar Bakrie', 'Galang Rambu Anarki', 'Ambulance Zig Zag', 'Sugali', 'Sore Tugu Pancoran', '1910', 'Ada Lagi Yang Mati', hingga ketika bergabung dengan berbagai kelompok seperti Swami, Kantata Takwa, Dalbo, Kantata Samsara, menghasilkan lagu-lagu seperti 'Bento' atau 'Bongkar' yang seolah menjadi anthem kaum tertindas.

Namun, kesejukan toh masih berembus dari kerongkongannya lewat lagu-lagu bernuansa romantik seperti 'Yang Terlupakan', 'Mata Indah Bola Pingpong', 'Antara Kau, Aku, dan Bekas Pacarmu'. Di antaranya, Iwan malah menyanyikan lagu karya orang lain seperti 'Kemesraan' (Franky Sahilatua), 'Jangan Tutup Dirimu' (Bagoes AA), 'Kumenanti Seorang Kekasih' (Yoesyono), 'Aku Bukan Pilihan' (Pongky Jikustik), hingga 'Ijinkan Aku Menyayangimu' (Rieka Roslan).

Menikmati karya-karya Iwan Fals ibarat meniti perjalanan hidup yang sarat rona. Antara yang baik dan buruk, yang sedih dan yang bahagia, yang tragis dan komedi. Silih berganti. Dan, dengarkan...! Iwan pun melengkapinya dengan semburat optimisme:
Indah pagi ini, nada sumbang enyahlah kau Biarkan kami
Semoga akan tetap abadi
Pagi ini, pagi esok

Esok hari, hari nanti

Di muat di Harian Republika Senin, 16 April 2007



Komentar :

ada 13 Komentar ke “Biografi | Dengarkan, Suara Iwan Fals ....!!!”
HB Seven said...
pada  

Virgiawan listianto (VL) alias Iwan fals adalah legenda musik indonesia...

dicknyonyo said...
pada  

bang Iwan is the Best...
sampe nggak ada yg bisa di ungkapi..deh..

giet wijaya said...
pada  

beliau kompas hidupku....

agus prihandoko said...
pada  

kemarin,hari ini,esok lusa,iwan fals adalah yg terbaik dan terbesar

a rahman said...
pada  

gak pernah bosen denger lagu-lagunya

sendy said...
pada  

haaaaaaa salut buat bang iwan

dedy said...
pada  

sang maestro yang mengajariku cara memegang teguh prinsif hidup

Anonymous said...
pada  

Juga tentang betapa masygulnya nasib kaum papa yang dianggap sebelah mata dalam 'Ambulance Zig Zag':
Kalau diantara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi

ralat gan...
sepenggal lirik diatas bukan liriknya 'ambulance zig-zag' tapi 'kembang pete'

btw, nice blog...

Anonymous said...
pada  

kalo smua anggota DPR kayak bang iwan...Insya Allah Indonesia damai dan indah....ok bro..!

Anonymous said...
pada  

Sayangnya..... penulisan ini bukan teknik menulis biografi.....seperti novel / cerpen. Maklum comotan jujur dari sebuah harian. Tidak mengapa.

AGUS SUPRIYANTO said...
pada  

Sippp....Bang Iwan Falls is the best.
Alhamdulillah saya punya sebagian albumnya dari album Canda dalam nada th 1979 sampai album DALBO.

pengiriman alat berat said...
pada  

https://imgos-belajarlinux.blogspot.com/2012/11/aksara-jawa-membuat-facebook-bingung.html?showComment=1574230308679#c5537741174735412130

pengiriman alat berat said...
pada  

Ekspedisi alat berat
Ekspedisi alat berat surabaya
Jasa Ekspedisi Surabaya
Pengiriman alat berat kalimantan
Ekspedisi jasa pengiriman sulawesi
ekspedisi sulawesi
Jasa pengiriman alat berat sulawesi
Ekspedisi jasa pengiriman alat berat



Jual Beli Besi Beton
Besi Beton Di surabaya
Besi Beton Murah
Harga Besi Beton
Besi beton Murah di surabaya
Jual Besi Beton Surabaya
Promo Besi Beton




Jual Beli Kontainer
Kontainer Murah
Jual kontainer Modifikasi
Harga kontaner modifikasi
Jual kontainer baru dan bekas
Jual kontainer untuk office
Jual kontainer untuk outlet dan caffe

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...